Juni 01, 2013

Konfirmasi

Kita sebagai manusia yang hidup dan bersosialisasi tentu pernah membuat janji, menghadiri seminar, mengerjakan tugas, terlibat kegiatan sosial, nonton, jalan, naik gunung, main futsal dan seterusnya. Saya boleh katakan juga kesemua kegiatan itu ada waktu yang disepakati misal "mengerjakan tugas" hari selasa, 28 Mei 2013, pukul 10 di Perpustakaan Pusat UI; "Seminar pranikah" hari Ahad, 30 Feb 2010 pukul 8 - 12 di Aula FISIP UI; "main futsal" hari Ahad, 1 Juni 2013 pukul 20 di Liverpool Futsal, Margonda; "Naik Gunung" kumpul hari jumat, 26 April 2013 pukul 18 di kapuk, margonda. Setiap kegiatan tentu juga ada orang-orang yang terlibat alias stakeholder, mungkin sebagai ketua kelompok, PJ Acara, peserta, ketua perjalanan, pemateri, dst. Dari sekian banyak faktor kesuksesan kegiatan, salah satu poinnya adalah kehadiran si stakeholder. Contoh, apabila semua pemateri seminar pranikah tidak jadi hadir maka bisa dipastikan acara kacau balau, syukur-syukur ada plan B dari panitia jadi acara cukup kacau aja ngga pake banget. Kalo batal itu juga bikin peserta jadi galau karena gajadi dapet materi. Hehe.
Umumnya ada aktivitas yang mendahului sebelum aktivitas "hadir" yaitu konfirmasi. Dalam sebuah kegiatan, konfirmasi sangat penting karena akan berkaitan dengan jalannya acara. Dalam sebuah seminar, PJ acara punya kewajiban untuk mengkonfirm pemateri atau menginfokan dalam poster bahwa peserta yang ingin ikut harus konfirmasi ke nomor yang tercantum. Konfirmasi disini akan menentukan langkah panitia berikutnya. Jika pemateri tiba-tiba tidak bisa hadir maka panitia akan mencari penggantinya mungkin atas rekomendasi calon pemateri sebelumnya. Jika peserta yang konfirm lebih banyak dari perkiraan maka panitia akan menyiapkan konsumsi atau souvenir lebih atau kalau yang konfirm lebih sedikit maka panitia akan mengurangi untuk menghemat biaya. Nah! Mulai terbayang kan pentingnya sebuah konfirmasi. Contoh lain, sebuah kelompok kerja mendadak ingin mengerjakan tugas di waktu dan tempat yang disepakati karena deadline tugas sudah mepet, ternyata 2/3 anggota tidak dapat hadir tetapi tidak mengkonfirmasi ke ketua kelompok. Alhasil, batal. Namun, bukan hanya sekedar batal, bisa jadi ada anggota yang hadir tetapi sebenarnya dia punya acara lain sehingga dua-duanya batal, sungguh kasihan bukan? Contoh lain, sebuah acara besar yang mengundang banyak pembicara, di awal panitia sudah menghubungi pembicara A secara informal, waktu berjalan berbagai publikasi sudah disebar ke segala penjuru termasuk socmed, di social media ramai sekali, banyak yang ingin hadir karena si pembicara A tersebut. Akan tetapi, sampai hari H panitia tak kunjung menghubunginya lagi. Di satu sisi, sebagai pembicara A pasti kebingungan apakah jadi mengundang dia apa ngga. Ya alhasil pembicara A tersebut tidak hadir dan mereka yang terlanjur hadir kecewa karena si pembicara A tidak jadi hadir. Disini bisa dilihat, dampak dari tidak konfirmasi. Belum lagi kalau pembicara A sudah menolak acara lain di hari dan jam yang sama. Menurut saya itu fatal dan tidak boleh terjadi lagi.
Baiklah, jadi, melakukan konfirmasi itu penting. Meskipun itu adalah sebuah hal kecil lagi remeh-temeh tetapi memiliki dampak yang luas. Siapapun stakeholdernya, acara apapun, apapun peran kita, harus kita patri dalam diri bahwa konfirmasi itu penting. Saya pun pernah tidak konfirmasi dan saya menyesali hal itu. Maaf untuk siapapun yang pernah tidak saya konfirmasi, kedepan saya usahakan untuk selalu konfirmasi.
Menurut saya, konfirmasi juga merupakan bentuk usaha kita untuk memudahkan urusan saudara kita dan tahukah kalian bahwa apabila kita mempermudah urusan saudara kita di dunia, maka Allah akan mempermudah urusan kita di akhirat. Subhanallah. Sekian tulisan singkat dan acak adul saya, semoga bermanfaat.

Kita tidak dapat merasakan kenikmatan beribadah sebanyak apapun jumlah ibadah kita, sampai kita meninggalkan perbuatan maksiat.