Maret 23, 2013

Tentang Cinta

Cinta itu hubungan timbal balik antara manusia dan Sang Khalik.
Manusia mencintai Sang Khalik, sebaliknya Sang Khalik mencintai manusia tersebut.
Dua orang manusia atau lebih yang sama-sama mencintai Sang Khalik maka Sang Khalik akan mengizinkan mereka untuk saling mencintai.
Cinta tersebut akan tetap teguh selama mereka mencintai Sang Khalik.
Jika terjadi sesuatu dengan cinta antar manusia maka yang perlu diperhatikan ialah bagaimana cinta si manusia kepada Sang Khalik, bukan bagaimana cinta si manusia kepada manusia.
Wahai manusia pencinta, ketahuilah bahwa apabila kalian ingin Sang Khalik meneguhkan cinta kalian kepada manusia maka cinta kalian kepada Sang Khalik harus lebih besar daripada cinta kalian kepada manusia.

--
Didedikasikan untuk Manusia Pencinta
Depok, 24 Maret 2013, 02.34 WIB

Maret 20, 2013

Angkutan Kota (Angkot)

Sumber : duniainformation.blogspot.com

Aku takjub!
Kau ibarat panglima perang. Selalu berada di garda terdepan saat jam berangkat dan pulang kantor.
Kau ibarat penari balet. Pandai meliak-liuk di tengah keramaian kendaraan bermotor. Sisi sebelah kiri merupakan favoritmu.
Kau ibarat pria idaman wanita. Selalu sabar menunggu di depan gang-gang ibukota.
Kau ibarat candu. Banyak yang rela menaikimu meski seperti sarden kalengan. Aku salah satu sarden itu.
Kau ibarat pembalap F1. Melaju kencang, tak mau berada di belakang.

Aku salut!
Kau memobilisasi ribuan orang setiap harinya.
Kau mengantarkan langgananmu hingga pinggiran ibukota.
Kau tak malu dengan tampangmu yang pas-pasan.
Kau menjangkau kaum proletar.

Tapi, tahukah kau bahwa
Aku sebal padamu karena perilakumu,
Yang suka berhenti sembarangan menaik-turunkan pelangganmu.
Yang hobi ngetem di pertigaan, stasiun, terminal, gang, dan tempat strategis lainnya.
Yang seringkali ugal-ugalan saat menari-nari di aspal-beton panas.
Yang seringkali mengabaikan papan berwarna hijau, putih, merah, kuning.
Memang aku juga menyadari bahwa ini bukan sepenuhnya salahmu,
Kau dikejar setoran tiap harinya. Terlebih lagi kau harus bergantian.
Pemangku kebijakan kadangkala tidak memperhatikanmu. Tidak ada pembatasan jumlah kendaaraan pribadi, jalan berlubang disana-sini, halte tidak diremajakan.
Pelangganmu juga seenaknya sendiri. Menunggu di sembarang tempat padahal sudah tersedia halte. Menyeberang tidak di zebra cross atau jembatan penyeberangan.
Kau harus membagi sedikit jalan untuk kendaraan yang parkir di pinggir jalan.
  
Lantas bagaimana?
Aku tak bisa menghentikanmu. Itu hakmu sebagai Warga Negara Indonesia.
Lagipula, kau punya tanggungan di rumahmu dan rumah orang tuamu.
Aku hanya bisa berpesan, perbaiki perilakumu.
Agar anak-anakmu mudah menuntut ilmu, tumbuh dewasa, cerdas dan memiliki masa depan gemilang.
Agar istrimu cantik dan patuh padamu.
Agar orang tuamu sayang dan bangga padamu.
Agar orang-orang disekitarmu menghargaimu.
Kuacungi dua jempol jika kau mampu melakukannya.
Ku tambahkan dua jempol pinjaman temanku jika kau menjadi panutan bagi yang lain untuk memperbaiki perilakunya.

--
Pinggiran Jakarta, 16 Maret 2013, 15.18 WIB.

Maret 14, 2013

Aku mohon Tuhan


Apakah rasa ini, Tuhan?
Amat membuncah, memenuhi seisi dada.
Dalamnya tak terjangkau otakku.
Tak dapat dilukiskan dengan kata-kata.

Aku tak dapat membedakannya, Tuhan.
Apakah ini bahagia atau kesedihan.
Di relung hatiku tersemayam kesedihan karena takut melupakan-Mu.
Tapi tak dapat ku pungkiri bahwa aku pun menikmatinya, aku bahagia. Banyak pelajaran disana.

Aku mohon Tuhan, aku mohon, aku mohon.
Ampuni kami jika kami khilaf, baik sengaja maupun tidak.
Dekaplah kami dalam dekapan-Mu, agar di hati dan fikiran kami selalu ada Engkau.
Tuntunlah kami dalam tuntunan-Mu, agar setiap langkah kami, hanyalah karena Engkau.

--
Alam Fana, 14 Maret 2013, 00.37 WIB

Maret 13, 2013

"Perjalanan ini, bukan tentang kemana, melainkan tentang dengan siapa"

AADT
Cibereum, 12 Maret 2013

Maret 07, 2013

Untuk memunculkan perilaku (habits) yang baik, hanya diperlukan dua hal yaitu niat dan konsistensi.

Cinta itu harmonisasi

Kau tanyakan padaku tentang Cinta?

Ku jawab, "Cinta itu harmonisasi".
Saling melengkapi, saling berbagi, saling menguatkan.
karena sejatinya tak ada yang sempurna.

Ibarat sebuah rumah yang terdiri dari : pondasi, kolom, balok, dinding, pintu, jendela, dan atap
Ku katakan, "Merekalah Cinta".
Atap rela kedinginan dan kepanasan demi yang lain. Kedinginan karena angin, hujan. Kepanasan karena terik matahari. Tapi atap tak bisa sendiri, ia butuh penopang. Siapa yang menopang? Kolom, balok, dinding dan juga pondasi.

Kolom rela menopang beban lebih karena ia tersusun oleh besi dan campuran beton. Tak sampai disitu, dinding membantu menahan beban. Istilah kerennya, distribusi beban. Kolom pun tak bekerja sendiri untuk melindungi dinding. Balok ikut membantunya agar semakin rigid dan kuat.

Pintu & Jendela tak mau ketinggalan. Mereka lah pengatur tata udara dan tata cahaya bangunan. Agar rumah tak menjadi lembab dan berjamur.

Pondasi adalah benteng. Benteng untuk menjaga keutuhan rumah. Tanpanya, yang lain bisa menjadi retak, patah bahkan hancur berkeping-keping kala dilanda bencana. 

Itulah Cinta, saudaraku.
Harmonisasi antar elemen.
Mereka rela, mereka ikhlas, tanpa berharap balasan.