Baru saja IMS 2009 mengadakan rapat kerja (raker) untuk satu tahun kepengurusannya. Raker dimulai dari hari kamis, 29 januari 2009, jam 8 pagi. Rencananya raker dibuat dua hari, kamis dan jum’at. Hari kamis mulai jam 8 pagi hingga jam 6 sore sedangkan hari jum’at mulai jam 8 pagi hingga jam 8 malam. Namun, rencana hanyalah rencana, waktu yang diplot tidak cukup untuk menyelesaikan seluruh agenda raker mulai dari presentasi proker tiap bidang beserta tanya jawabnya hingga plot waktu tiap proker. Hari jum’at saja yang rencananya selesai jam 8 malam justru selesai jam 1 pagi hari sabtunya. Dahsyat bukan? Semua yang terjadi tidak terduga sebelumnya. Bahkan itu belum selesai secara keseluruhan. Hari minggu pukul 9 pagi raker harus dilanjutkan kembali karena masih ada agenda yang harus diselesaikan. Alhamdulillah, akhirnya raker selesai jam 4.47 sore harinya. Jadi, jika dijumlahkan 30 jam lebih. Tahun lalu, raker IMS 2008 hanya sekitar 17 jam. Mmhf...hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Padahal, itu belum dengan proker mabim. Mengapa hal itu terjadi? Ya, hal itu terjadi karena dinamika raker yang terlalu kritis dalam membahas suatu hal, sedikit unsur ketidakefektifan yang diakibatkan oleh peserta rapat, serta konsep keuangan yang kurang tepat sehingga menimbulkan pembahasan yang panjang. Itu tidak menjadi masalah karena memang seperti itu yang harus kami hadapi untuk mengembagkan diri kami. Tapi memang bukan itu saja sarana untuk mengembankan diri, masih banyak sarana yang lainnya. Yang aku katakan ialah itu adalah salah satu sarana bukan satu-satunya sarana. Raker I ini telah membuat rencana konsolidasi pengurus IMS 2009 batal karena konsol rencananya diadakan pada tanggal 1 februari 2009 bertempat di Kebun Raya Bogor. Seharusnya, itu menjadi sesuat yang menyenangkan. Akan tetapi, justru berubah 180 derajat karena harus berkutat dengan proker-proker untuk menyelesaikan raker.
Raker I IMS BEMFTUI 2009 membahas mengenai proker-proker yang akan dijalankan selama satu tahun kepengurusan IMS periode 2009. Proker-proker itu merupakan bentuk pengejewantahan pelayanan IMS untuk memenuhi kebutuhan warga. Dalam pembuatan proker, terlebih dahulu dilakukan polling untuk mengetahui apa saja kebutuhan warga Departemen Teknik Sipil karena fungsi IMS disini adalah sebagai pelayanan dan pembinaan (2 fungsi lembaga). Yang berbeda adalah bahwa raker I ini hanya untuk membahas proker non-mabim (proker yang dibuat untuk pembinaan selain fase 1). Sedangkan, untuk proker mabim akan dibahas pada raker II IMS BEMFTUI 2009, pertengahan 2009 nanti. Jumlah proker yang dibuat pun sedikit lebih banyak dari tahun lalu, 2008. Namun, yang perlu diingat bahwa banyaknya proker bukanlah suatu parameter keberhasilan suatu kepengurusan. Tetapi parameter keberhasilan suatu kepengurusan ialah lebih kepada bagaimana kepengurusan tersebut bisa bermanfaat bagi warganya atau dengan kata lain warga merasakan suatu manfaat dengan keberadaan kepengurusan tersebut. Bukan malah menyusahkan warganya dengan pelbagai permasalahan. Semoga saja, proker yang telah direncanakan di awal, raker, bisa terlaksana secara menyeluruh tanpa terkecuali dan bisa mendapatkan esensi dari proker tersebut. Karena percuma saja jika proker hanya sekedar terlaksana. Di pertengahan kepengurusan, akan ada laporan pertanggungjawaban triwulan. Disitu akan terlihat bagaimana kinerja IMS dari awal hingga LPJ triwulan. Apakah baik, cukup atau bahkan buruk? Tentunya kita tidak mengharapkan bahwa kinerja IMS 2009 buruk. Ya, minimal cukup lah. Untuk itu, dalam menjalankan roda kepengurusannya, sang ketua tidak hanya berjalan sendirian, karena itu tidak mungkin dan IMS memang bukan hanya milik ketuanya saja melainkan milik seluruh warga DTS. Ketua harus dibantuk oleh BPH (Badan Pengurus Harian) nya. Dan BPH juga tidak bisa berjalan dengan baik tanpa bantuan BP (Badan Pengurus). Oleh karena itu, sebenarnya seluruh elemen penggerak IMS 2009 harus bergerak bersama untuk mencapai tujuannya. Tujuan IMS 2009 atau biasa disebut sebagi visi ialah terwujudnya IMS yang peduli dan bersahabat. Visi itu terbagi dalam tiga misi. Misi itu dijabarkan menjadi job description tiap bidang. Dari jobdesc akan dibagi dua menjadi tugas dan proker. Bentuk proker ada dua yaitu proyek dan non-proyek. Ya, jadi seluruh elemen IMS 2009 harus bekerjasama, bahu-membahu, saling mengingatkan satu sama lain, demi tercapainya visi IMS 2009 : Peduli dan Bersahabat.
Raker I IMS BEMFTUI 2009 membahas mengenai proker-proker yang akan dijalankan selama satu tahun kepengurusan IMS periode 2009. Proker-proker itu merupakan bentuk pengejewantahan pelayanan IMS untuk memenuhi kebutuhan warga. Dalam pembuatan proker, terlebih dahulu dilakukan polling untuk mengetahui apa saja kebutuhan warga Departemen Teknik Sipil karena fungsi IMS disini adalah sebagai pelayanan dan pembinaan (2 fungsi lembaga). Yang berbeda adalah bahwa raker I ini hanya untuk membahas proker non-mabim (proker yang dibuat untuk pembinaan selain fase 1). Sedangkan, untuk proker mabim akan dibahas pada raker II IMS BEMFTUI 2009, pertengahan 2009 nanti. Jumlah proker yang dibuat pun sedikit lebih banyak dari tahun lalu, 2008. Namun, yang perlu diingat bahwa banyaknya proker bukanlah suatu parameter keberhasilan suatu kepengurusan. Tetapi parameter keberhasilan suatu kepengurusan ialah lebih kepada bagaimana kepengurusan tersebut bisa bermanfaat bagi warganya atau dengan kata lain warga merasakan suatu manfaat dengan keberadaan kepengurusan tersebut. Bukan malah menyusahkan warganya dengan pelbagai permasalahan. Semoga saja, proker yang telah direncanakan di awal, raker, bisa terlaksana secara menyeluruh tanpa terkecuali dan bisa mendapatkan esensi dari proker tersebut. Karena percuma saja jika proker hanya sekedar terlaksana. Di pertengahan kepengurusan, akan ada laporan pertanggungjawaban triwulan. Disitu akan terlihat bagaimana kinerja IMS dari awal hingga LPJ triwulan. Apakah baik, cukup atau bahkan buruk? Tentunya kita tidak mengharapkan bahwa kinerja IMS 2009 buruk. Ya, minimal cukup lah. Untuk itu, dalam menjalankan roda kepengurusannya, sang ketua tidak hanya berjalan sendirian, karena itu tidak mungkin dan IMS memang bukan hanya milik ketuanya saja melainkan milik seluruh warga DTS. Ketua harus dibantuk oleh BPH (Badan Pengurus Harian) nya. Dan BPH juga tidak bisa berjalan dengan baik tanpa bantuan BP (Badan Pengurus). Oleh karena itu, sebenarnya seluruh elemen penggerak IMS 2009 harus bergerak bersama untuk mencapai tujuannya. Tujuan IMS 2009 atau biasa disebut sebagi visi ialah terwujudnya IMS yang peduli dan bersahabat. Visi itu terbagi dalam tiga misi. Misi itu dijabarkan menjadi job description tiap bidang. Dari jobdesc akan dibagi dua menjadi tugas dan proker. Bentuk proker ada dua yaitu proyek dan non-proyek. Ya, jadi seluruh elemen IMS 2009 harus bekerjasama, bahu-membahu, saling mengingatkan satu sama lain, demi tercapainya visi IMS 2009 : Peduli dan Bersahabat.
Semangat.....!!!!
BalasHapusrifaldi08.wordpress.com