Salam,
Minggu, 21 Desember 2008, menjadi hari yang berkesan untuk dikenang dan dijadikan pelajaran. Betapa tidak, hanya dalam kurang dari satu menit uang ratusan ribu rupiah bisa menghilang tanpa bekas. Berawal dari keterbatasan waktu, hari itu saya harus pulang dan pilihannya memang hanya satu yaitu naik pesawat. H-1 saya membeli tiket pesawat Palembang-Jakarta berangkat pukul 6 hari minggu pagi. Segala sesuatunya sudah dipersiapkan, namun Allah swt berkehendak lain, saya terlambat check-in.
Saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk datang tepat waktu. Namun, ditengah perjalanan ada saja kendalanya, ban motor bocor, terlambat bangun,etc. Satu menit menjelang check-in ditutup saya tiba di bandara. Namun apa yang terjadi, beberapa langkah lagi sampai, tiba-tiba tempat check-in ditutup. Dalam hati saya, Astaghfirullah al adziim. Masya Allah, tinggal beberapa langkah saja, kok malah tutup. Dan cobaan belum selesai sampai di situ. Ternyata, tiketnya tidak bisa di cancel di lain waktu. Alasannya sangat sederhana, "tiket itu adalah tiket promo, jika ketinggalan maka tiket akan hangus". Sesak sekali dada saya waktu itu. Saya berfikir bahwa saya tidak bisa pulang hari itu karena saya memang tidak memiliki cukup uang untuk membeli tiket yang baru. Bingung sekali saat itu, ibarat ditimpa beban berton-ton. Terbesit kekecewaan dalam hati saya, "kenapa terlambat?"
Ditengah kebingungan, pertolongan Allah swt pun datang. Ada teman yang bersedia meminjamkan sementara uang beli tiket pulang. Akhirnya, pulanglah saya ke jakarka dengan pertolongan Allah.
Ingat saudaraku bahwa Allah itu kan selalu memberikan yang terbaik buat hamba-hambanya..
Minggu, 21 Desember 2008, menjadi hari yang berkesan untuk dikenang dan dijadikan pelajaran. Betapa tidak, hanya dalam kurang dari satu menit uang ratusan ribu rupiah bisa menghilang tanpa bekas. Berawal dari keterbatasan waktu, hari itu saya harus pulang dan pilihannya memang hanya satu yaitu naik pesawat. H-1 saya membeli tiket pesawat Palembang-Jakarta berangkat pukul 6 hari minggu pagi. Segala sesuatunya sudah dipersiapkan, namun Allah swt berkehendak lain, saya terlambat check-in.
Saya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk datang tepat waktu. Namun, ditengah perjalanan ada saja kendalanya, ban motor bocor, terlambat bangun,etc. Satu menit menjelang check-in ditutup saya tiba di bandara. Namun apa yang terjadi, beberapa langkah lagi sampai, tiba-tiba tempat check-in ditutup. Dalam hati saya, Astaghfirullah al adziim. Masya Allah, tinggal beberapa langkah saja, kok malah tutup. Dan cobaan belum selesai sampai di situ. Ternyata, tiketnya tidak bisa di cancel di lain waktu. Alasannya sangat sederhana, "tiket itu adalah tiket promo, jika ketinggalan maka tiket akan hangus". Sesak sekali dada saya waktu itu. Saya berfikir bahwa saya tidak bisa pulang hari itu karena saya memang tidak memiliki cukup uang untuk membeli tiket yang baru. Bingung sekali saat itu, ibarat ditimpa beban berton-ton. Terbesit kekecewaan dalam hati saya, "kenapa terlambat?"
Ditengah kebingungan, pertolongan Allah swt pun datang. Ada teman yang bersedia meminjamkan sementara uang beli tiket pulang. Akhirnya, pulanglah saya ke jakarka dengan pertolongan Allah.
Ingat saudaraku bahwa Allah itu kan selalu memberikan yang terbaik buat hamba-hambanya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar