November 09, 2009

Ekskursi ke Bendungan Ir. H. Djuanda [part 2]

Bendungan Ir. H. Djuanda
Bendungan Ir. H. Djuanda atau lebih dikenal dengan sebutan waduk jatiluhur merupakan waduk yang dibuat berdasarkan potensi debit aliran sungai citarum yang mencapai rata-rata 5.5 m3 milyar per tahun dengan debit rata-rata tahunan 175 m3 per detik. Pembangunan bendungan ini dimulai pada tahun 1957 dan mulai dioperasikan pada tahun 1967. Sejak bendungan selesai, diperlukan waktu 3 tahun agar debit air di dalam waduk stabil dan bisa dimanfaatkan. Awalnya, ide bendungan berasala dari Prof. Dr. W.J. Van Blommestein (1948) yang dikaji ulang oleh Ir. Schravendijk dan Ir. Abdullah Angudi pada tahun 1950.
Saat ini, bendungan Djuanda merupakan sebuah cascade yaitu serangkaian bendungan yang disusun seri untuk aliran sungai Citarum. Rangkaiannya adalah bendungan Saguling-bendungan Cirata-bendungan Djuanda. Bendungan Djuanda memiliki menara pelimpah tipe morning glory. Menara ini merupakan satu-satunya pelimpah di dunia yang berfungsi juga sebagai pembangkit listrik. Menaranya terbuat dari cincin beton yang dicor dari atas ke bawah. Sedangkan bagian pinggir menara menggunakan cincin beton. Di dalam morning glory terdapat unit pembangkit listrik antara lain :
- 6 buah pintu air yang berfungsi mengalirkan air ke turbin berdaya masing-masing 31 Mega Watt.
- 2 buah hollow jet dengan 5% bukaan dan berkapasitas 270 m3 per detik.
Air yang berasal dari waduk diusahakan masuk ke turbin terlebih dahulu untuk dirubah menjadi energi listrik. Ada enam buah turbin, 3 diantaranya terletak di terowongan kanan, 3 lainnya di terowongan kiri. Terowongan terbentuk seperti leher angsa yang bagian hulunya lebih tinggi.

Ekskursi ke Bendungan Ir. H. Djuanda [part 1]


Sabtu, 31 Oktober 2009, kami –mahasiswa departemen teknik sipil angkatan 2007-- bersama dengan beberapa dosen matakuliah Perancangan Infrastruktur Keairan melaksanakan ekskursi ke bendungan Ir. H. Djuanda (Jatiluhur) dan bendung Curug. Kami berkumpul di halte teknik, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, sejak pukul 06.30 WIB. Rencana pemberangkatan yang awalnya pukul 06.30 WIB tidak bisa terlaksana karena masih banyak mahasiswa yang belum hadir. Suatu hal yang memiriskan hati. Betapa tidak, generasi penerus bangsa tidak melatih dirinya untuk menjadi seorang yang disiplin. Apa jadinya bangsa ini? Kami bertolak dari UI pukul 07.10 WIB. Perjalanan memakan waktu kurang lebih 180 menit. Sehingga, kami tiba di waduk jatiluhur, Purwakarta, pukul 11 kurang. Kami langsung menuju kantor pengelola waduk jatiluhur yang jaraknya sekitar 2 km dari waduk dan disambut oleh bapak pangat, bapak jainal dkk.
Begitu sampai, kami langsung dibimbing masuk ke sebuah ruangan besar. Disitu, bapak pangat mempresentasikan mengenai waduk jatiluhur mulai dari sejarahnya hingga pengelolaannya dan dilanjutkan tanya-jawab. Di akhir presentasi, pak herr menjelaskan ulang tentang waduk jatiluhur karena melihat kami yang masih belum paham. Diawali dengan filosofi waduk hingga struktur bendungan Ir. H. Djuanda.
Pukul 12 kurang, kami melanjutkan perjalanan ke bendungan. Cuacanya sangat panas. Kami takjub kali pertama melihat bendungan Ir. H. Djuanda. Apalagi saat melihat menara pelimpah yang ukuran diameternya 90 m dan tingginya lebih dari 100 m. Kami melihat bendungan urugan tanah yang begitu besar, membentang sepanjang 1.2 km. Ketakjuban kami semakin menjadi saat kami melihat menara pelimpah berbentuk silinder tegak dari dekat, bahkan langsung berada diatasnya. Dari puncak bendungan kami melewati jembatan besi menuju ke menara pelimpah. Kami mengelilingi menara pelimpah. Terdapat dua alat pemeliharaan menara. Angkatan kami merupakan angkatan yang tidak beruntung karena tidak bisa melihat turbin penghasil listrik secara langsung karena turbin yang berjumlah 6 buah sedang menjalani perawatan. Turbin-turbin tersebut terletak di dasar bendungan di bawah menara pelimpah.
Perjalanan dilanjutkan menuju bendung utama curug yang terletak di sebelah utara waduk jatiluhur tepatnya di kosambi satu, Purwakarta, Tempat inilah yang membagi debit air ke tiga wilayah yaitu tarum barat (Jakarta, bekasi), tarum utara (pantai utara), tarum timur. Saat tiba disana, kami langsung disambut oleh pihak pengelola. Mereka menjelaskan tentang skema pengelolaan bendung curug. Tak puas kami dijelaskan, kami langsung turun kelapangan. Pertama kami melihat saluran tarum timur. Selanjutnya kami melihat pintu air yang berjumlah 7 dan mini hidro yang sedang menjalankan perawatan. Kami pun diajak untuk melihat pompa hidrolik yang ada di saluran tarum barat. Uniknya, jumlah pompa hidrolik ada 17 buah. Usut punya usut, angka 17 dikaitkan dengan tanggal kelahiran negara Indonesia.
Gerimis kembali turun pertanda akan segera hujan setelah sebelumnya mengguyur kabupaten purwakarta. Kami kembali pulang ke depok kurang lebih pukul 17.00 WIB. Sampai di FTUI pukul 20.00 WIB. Hari yang sangat luar biasa, dapat menimba ilmu dengan langsung turun ke lapangan.

Oktober 09, 2009

Sekolah Alam Ciliwung [part 3]

Minggu, 26 april 2009, di Sekolah Alam Ciliwung diadakan kegiatan untuk memperingati hari bumi sedunia yang jatuh pada tanggal 22 april. Ada sekitar 42 anak yang hadir pada kegiatan ini. Kegiatannya cukup sederhana, kami mengajak anak-anak untuk merenungi kembali apa yang terjadi dengan bumi kita sekarang ini, ceilah, mentang-mentang temanya hari bumi. Kami memulai diskusi dengan memberika wacana apa itu bumi? Untuk apa kita tinggal disini? Apa yang seharusnya kita lakukan untuk memelihara bumi? Hingga kami membawa diskusi ke arah fungsi tanah bagi tumbuhan. Kami membagi mereka menjadi beberapa kelompok yang dipegang oleh dua/satu orang fasilitator. Diskusi cukup menarik dan atraktif. Diskusi tidak hanya yang bersifat serius tetapi diselingi lelucon. Bahkan, ada satu kelompok yang sampai terbahak-bahak menahan ketawa akibat lelucon.
Di akhir kegiatan, kami mengajak anak-anak untuk menonton film lagi. Film tentang keadaan bumi kita sekarang. Alur film dibuat agar anak-anak merenungi keadaan bumi kita sekarang hingga akhirnya mereka bisa tergugah untuk senantiasa memelihara bumi. Mulai dari yang kecil, mulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang. Itu yang ingin kami tanamkan. Sebelum berpisah, kami berpesan kepada mereka untuk mengingat-ingat materi yang telah kami sampaikan.
Sebenarnya, di pagi hari, ada pula kegiatan peringatan hari bumi, yang terlibat adalah anak-anak panti asuhan. Pihak panti menginginkan agar anak-anak asuhannya mendapatkan informasi mengenai lingkungan sekaligus memperingati hari bumi sedunia. Ada sekitar 40-an anak yang ikut peringatan tersebut. Kegiatan diawali dengan diskusi bersama pak kodir, ketua komunitas ciliwung condet. Cukup aktif diskusi yang terjadi antara peserta dan pak kodir. Selanjutnya, mereka di bawa ke bawah (dekat sungai ciliwung) untuk melihat-lihat keadaan sekitar. Dan kegiatan diteruskan dengan games. Semuanya terlihat bahagia, tidak satupun yang terlihat bersedih. Kegiatan ini diakhiri pukul 12 siang sebelum kegiatan Sekolah Alam Ciliwung.

Juli 12, 2009

Sekolah Alam Ciliwung [part 2]

Tanggal 19 April 2009, kami melakukan pemutaran film lingkungan. Film yang kami tampilkan lebih kami tekankan pada masalah pencemaran. Kami mengajak peserta untuk memahami tentang pencemaran darat, air dan udara.
Pencemaran darat, hampir sebagian besar disebabkan oleh sampah. Sampah yang tidak terolah dengan baik menyebabkan tanah tercemar. Pencemaran air juga disebabkan oleh sampah. Sampah dibuang begitu saja ke sungai sehingga yang terjadi adalah penumpukan sampah di sejumlah tempat. Tumpukan sampah di sungai menyebabkan air sungai menjadi kotor dan berbau. Limbah rumah tangga maupun industri juga menjadi salah satu penyebab pencemaran air. Selain sungai, waduk/situ juga menjadi salah satu objek pencemaran air. Pencemaran udara disebabkan oleh kendaraan bermotor, industri, maupun rumah tangga. Jadi, sebenarnya subjek pencemaran adalah manusia itu sendiri. Kami menekankan kepada peserta untuk meminimalisir penyebab pencemaran lingkungan. Salah satunya adalah dengan tidak membuang sampah sembarangan. Ini adalah hal sederhana yang berdampak positif dikemudian hari jika dilakukan secara konsisten. Dan tugas kami adalah senantiasa mengingatkan mereka. Kami juga mengajarkan tentang pembuatan kompos untuk mengurangi sampah-sampah rumah tangga. Namun, tidak akan dibahas sekarang.
Terakhir, kami mengajak peserta untuk berdiskusi mengenai film yang baru saja ditonton. Awalnya mereka terlihat malu-malu untuk mengemukakan pendapatnya. Namun, akhirnya mereka terbiasa juga. Kami juga meminta peserta untuk menyimpulkan apa yang bisa kita ambil pada pelatihan hari itu. Hari itu, kami sangat senang karena peserta sangat antusias sekali dalam mengikuti pelatihan. Semoga semangat itu selalu tertanam dijiwa mereka hingga mereka dewasa.

April 15, 2009

Sekolah Alam Ciliwung [Part 1]

Sabtu, 11 april 2009, saya dan kelompok PKM ada hajatan besar yaitu pembukaan Sekolah Alam Ciliwung (SAC). Sekolah Alam ini bertajuk "Pelatihan Relawan Cilik Peduli Sungai Ciliwung". Sekolah Alam ini bertempat di Condet, tepatnya di Wahana Komunitas Ciliwung Condet, kelurahan Bale Kambang. Kami bekerja sama dengan Komunitas Ciliwung Condet untuk mengadakan Sekolah Alam ini. Saya juga meminta bantuan dari rekan-rekan mahasiswa Universitas Indonesia untuk menjadi fasilitator di Sekolah Alam Ciliwung ini. Ide awal dari Sekolah Alam ini muncul ketika saya dan beberapa teman saya yang mengikuti program "Operasi Bersih Sungai Ciliwung" tahun 2008 yang diadakan oleh Komunitas Beastudi Etos – Dompet Dhuafa Republika. Dari kegiatan itu, saya berdiskusi dengan teman saya. Dari diskusi tersebut, kami menyimpulkan bahwa sudah saatnya Sungai Ciliwung diberikan perhatian yang lebih mengingat kondisinya sekarang ini sudah sangat-sangat memperihatinkan. Dosen mata kuliah Ilmu Lingkungan, Departemen Teknik Sipil Universitas Indonesia, Firdaus Ali, PhD. mengatakan bahwa dari 13 sungai yang melintasi Jakarta, hanya ada 1 yang airnya bisa digunakan sebagai bahan baku air PDAM yaitu sungai krukut, itu pun kondisinya juga sudah memprihatinkan. Hingga akhirnya muncul ide untuk membuat Sekolah Alam Ciliwung.

Dua minggu sebelum pembukaan, kami sudah mulai menyiapkan segala sesuatunya. Dan hingga H-1, semua persiapan telah selesai disiapkan, tinggal menunggu saja hasilnya. Acara pembukaan Sekolah Alam dimulai dengan sambutan Ketua Tim PKM, Ma'ruffi Kurnia, dilanjutkan dengan sambutan dari dosen pembimbing PKM, Abdurrakhman, M.Hum, Asisten Deputi Pemberdayaan Masyarakat Perkotaan, Bapak Panggung, dan Ketua Komunitas Ciliwung Condet, Bapak Kodir. Berikutnya adalah pemberian materi tentang lingkungan oleh Firdaus Ali, PhD. Materi yang disampaikan menarik perhatian peserta dan para undangan. Beliau menyampaikan kondisi lingkungan global saat ini sudah sangat memprihatinkan. Disamping itu, beliau juga menyampaikan materi tentang sungai. Acara berikutnya ialah nonton film bareng. Peserta SAC sangat riang dengan acara tersebut. Peserta juga diminta untuk memberikan feed back mengenai film yang baru saja diputar. Dan mereka tidak segan-segan untuk mengemukakan pendapatnya, meskipun pada awalnya mereka malu-malu. Acara juga diselingin dengan games yang diisi oleh panitia. Semua peserta terlihat senang dan bahagia. Acara ditutup sekitar pukul 4 lewat.

Saat peserta sedang menonton film, panitia juga mengadakan diskusi dengan bapak Firdaus Ali, bapak panggung, bapak kodir serta para tamu undangan dan tentu saja rekan-rekan mahasiswa. Diskusi diawali oleh pak kodir. Beliau menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi sungai ciliwung saat ini. Berbeda sekali dengan keadaan era 90-an. Diskusi beralih ke wacana Sekolah Alam Ciliwung. Pak kodir memulainya dengan menceritakan kronologis dari awal hingga pembukaan Sekolah Alam Ciliwung ini. Kemudian, pak Firdaus Ali menyampaikan dukungannya terhadap Sekolah Alam ini. Beliau optimis dengan adanya Sekolah Alam ini, setidaknya bisa merubah pandangan masyarakat tentang sungai ciliwung. Tentu saja konsep Sekolah Alamnya harus dimatangkan dulu. Ada empat poin penting yang beliau sampaikan terkait Sekolah Alam ini :
1. Organisasi
Sebelum menjalankan sekolah alam ini, kita harus mengatur segala sesuatunya dengan rapi supaya dapat mempermudah kinerja kita di masa yang akan datang. Perlu ada struktur organisasi yang jelas. Alur kerja juga harus dibuat dengan teratur, supaya ada kesinergisan. Yang paling penting adalah komitmen dari masing-masing pihak yang terlibat didalamnya. Komitmen memegang peranan penting dalam sebuah pekerjaan. Orang yang berkomitmen setengah-setengah akan menghambat rekan kerja se-timnya. Sehingga, tidak akan tercapai tujuannya. Inilah yang harus dipahami masing-masing pihak bahwa sesungguhnya dalam suatu pekerjaan diperlukan komitmen yang menyeluruh karena hal itu akan membawa dampak positif bagi kinerjanya dimanapun dia berada.
2. Konsep
Poin ini juga memegang peranan penting. Sebuah kegiatan dengan konsep lebih bagus tentu lebih menjual dibanding kegiatan yang konsepnya dangkal. Konsep ini harus dikaji secara mendalam untuk mendapatkan konsep yang pas. Bertanya menjadi hal yang diwajibkan dalam membuat konsep. Dari situ akan ada transfer ilmu yang bermanfaat bahkan mungkin akan ada ide yang lebih bagus untuk diterapkan.
3. Komunikasi
Organisasi yang bagus dan konsep yang cemerlang tidak akan ada gunanya jika kita tidak bisa mengkomunikasikannya ke orang lain. Percuma saja. Untuk itu, sangat diperlukan kemampuan dalam berkomunikasi. Dengan mengkomunikasikan ke orang lain, minimal orang lain mengetahui kegiatan apa yang akan kita laksanakan. Sangat beruntung jika orang yang kita beritahu mendukung kita. Atau bahkan ada yang bersedia untuk memberikan sumbangan demi terlaksananya kegiatan tersebut. Ya, intinya komunikasi.
4. Kaderisasi
Jangan mengatakan bahwa hal yang satu ini tidak penting. Semua orang yang pernah berorganisasi tahu akan hal ini, kaderisasi. Hal ini merupakan hal penting yang harus tetap ada prosesnya. Jika tidak, apa yang kita lakukan selama ini akan sia-sia. Tentu kita tidak menginginkan hal itu bukan? Kaderisasi ini bertujuan untuk mencari generasi yang berkompeten untuk meneruskan perjuangan para pendahulunya. Tanpa ini, organisasi apapun tidak akan dapat mencapai tujuan utamanya. Kebanyakan orang juga gagal dalam masalah kaderisasi. Dia lupa mengkader orang untuk melanjutkan perjuangannya. Dengan begitu, generasinya terputus dan apa yang telah dilakukan selama ini sia-sia belaka.
Dari diskusi panjang lebar tentang sekolah alam tersebut, dapat disimpulkan bahwa permasalahan lingkungan harus kita hadapi dan selesaikan secara bersama-sama. Dan ini harus kita laksanakan saat ini juga, jika tidak ini akan merugikan kita dan anak cucu kita semua.

Februari 23, 2009

Ke Bandung : Seminar + Jalan-jalan

Bulan januari 2009 lalu, IMS mendapat surat undangan untuk hadir pada seminar nasional yang diadakan Himpunan Mahasiswa Sipil ITB bertajuk "Pengembangan Infrastruktur Berbasis Kemandirian Masyarakat". Bersamaan dengan seminar itu, digelar pula pameran "Teknologi Infrastruktur Kerakyatan" serta forum silaturahmi antar mahasiswa se-Jawa Barat, Jakarta dan Banten. Pada acara ini, ada perlombaan mengenai inovasi infrastruktur kerakyatan. Namun, dari pihak Ikatan Mahasiswa Sipil Universitas Indonesia belum bisa mengirimkan perwakilannya karena keterbatasan waktu dan kondisi saat itu adalah liburan, jadi agak susah untuk mencari SDM-nya. Yah, mungkin dilain kesempatan kita akan mempersiapkannya lebih awal dengan catatan pihak panitia memberi tahu jauh-jauh hari.

Dari Ikatan Mahasiswa Sipil UI, yang hadir pada seminar nasional berjumlah 13 orang antara lain : ma'ruffi, dimas, laras, rino, resky, rizqi, uday, uud, agnes, ica, syifa, gregori, try. Kami berangkat naik mobilnya dimas dan uud. Hari senin, 16 februari, kami semua sepakat bahwa besoknya akan kumpul maksimal 5 pagi di Stasiun UI untuk langsung berangkat supaya nyampe sana lebih awal. Namun, apa yang terjadi? Akhirnya, kami berangkat jam 6 lebih karena disebabkan beberapa faktor. Sampai di ITB-nya jam 9an. Ironisnya teman-teman, seminar yang dijadwalkan jam 8 pagi, ternyata baru mulai jam 9 an. Jadi, bisa dibilang kami datang tepat waktu, haha..kami masuk ke aula barat ITB dengan tergesa-gesa. Disana kami disambut oleh para mahasiswa sipil ITB. Langsung kami melakukan registrasi ulang. Nah, disini ada miskomunikasi. Reski selaku PJ untuk kunjungan ini, menyuruh yang lain untuk mendaftar ulang. Tetapi itu tidak diikuti oleh rizqi dan laras. Sehingga diakhir acara mereka terpaksa tidak mendapatkan sertifikat. Sungguh, disini bisa diambil pelajaran bahwa kita harus mendengarkan perintah pemimpin kita dan jangan sampai ada miss komunikasi dalam suatu hal.
Suatu hal yang membosankan kawan jika pembicara suatu seminar text book. Yah, begitulah kawan diawal-awal seminar keynote speakernya sangat text book, kelihatan kurang memahami materi yang sedang disampaikan. So, jadi membosankan. Akan tetapi, diakhir-akhir, materi yang disampaikan cukup menarik. Apalagi ketika materi “Ferosemen”. Ferosemen itu teknologi aplikasi beton bertulang tipis yang terbuat dari semen, pasir, dan air, ditulangi besi beton dan kawat jala serta memiliki kekuatan yang unik. Ferosemen ini mudah dibentuk, pengerjaanya pun membutuhkan waktu yang lebih singkat dibanding beton bertulang pada umumnya. Pembicaranya cukup interaktif dan memahami materi yang disampaikan serta tidak text book pula. Dalam seminar, Dept PU memaparkan bahwa pengembangan infrastruktur di indonesia masih belum merata. Kebanyakan terpusat di kota-kota besar, tidak menjangkau daerah terpencil, sangat ironis bukan, padahal daerah yang menghasilkan pemasukan bagi negara justru daerah yang infrastrukturnya kurang seperti kalimantan, irian jaya. Akan tetapi, mereka berusaha sekuat tenaga untuk memeratakan pembangunan. Mmm..kita lihat saja hasilnya, apakah sesuai atau hanya isapan jempol belaka? Di seminar ini, saya mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa dalam mengembangkan infrastruktur kerakyatan harus melibatkan masyarakat. Mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pemeliharaan. Itu sangat diperlukan mengingat pentingnya peran serta masyarakat selaku pihak yang menggunakan infrastruktur. Masyarakat terlibat langsung dengan infrastruktur tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya pelibatan langsung dengan masyarakat dalam pengembangan infrastruktur. Hal itu akan menimbulkan sense of participate, sense of belonging dan sense of responsibility. Keikutsertaan masyarakat akan menimbulkan rasa memiliki dan rasa memiliki akan meimbulkan semangat yang tinggi untuk bertanggungjawab terhadap apa yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam hal ini adalah infrastruktur.
Agenda berikutnya ialah FORSIL (forum silaturahmi). Sebenarnya, FORSIL itu dilaksanakan hari berikutnya yakni rabu tetapi karena berbagai hal akhirnya dipindahkan di hari selasa setelah seminar nasional. Dalam forsil, tujuan yang ingin dicapai kurang begitu spesifik. Karena hanya sebatas sharing season aja. Dari pihak tuan rumah sebenarnya menginginkan adanya follow up dari seminar yang baru saja dijalankan tetapi hal itu sulit dilaksanakan karena mempertimbangkan banyak hal, seperti waktu tiap universitas yang tidak pernah klop. Ada saja halangannya. Sharing season yang dilaksanakan kurang terarah karena topik yang dibicarakan berubah-ubah tergantung siapa yang berbicara. Tapi setidaknya ada proses silaturahmi yang kami bangun antara mahasiswa teknik sipil yang berbeda universitas. Selain itu, ada transfer wawasan satu sama lain. Dan ini juga merupakan salah satu sarana untuk menghidupkan kembali FKMTSI (forum komunikasi mahasiswa teknik sipil indonesia) yang sempat vakum. Yah, semoga ini membawa manfaat bagi kami semua. Rencananya awal bulan maret akan ada Temu Wicara (TW) Nasional FKMTSI di padang. Tetapi sampai tulisan ini dibuat belum ada pemberitahuan akan hal itu. Harapannya sih, surat pemberitahuannya tidak datang secara mendadak supaya tiap universitas bisa mengirimkan perwakilannya.
Setelah seminar, kami mampir dulu ke kartika sari buat beli oleh-oleh, ya meskipun ga banyak sih tapi mudah-mudahan cukup sih.
Kemudian, kami pergi ke bukit bintang untuk menikmati keindahan kota bandung jika dilihat dari puncak di malam hari pula. Sungguh indah, ga nyesel deh pokoknya kalo berkunjung ke bukit bintang. Senda gurau sesekali dilontarkan oleh salah seorang yang ikut serta dalam perjalanan kali ini. Lain kali kemungkinan ada jalan-jalan lagi. Tempatnya kemana?nanti kita lihat. Hehehe...akhirnya, kami pulang juga, jam menunjukan pukul 11.00. ga nyadar aja, tiba-tiba udah jam segitu. Langsung kami bergegas pulang ke jakarta. Nah, kalo udah kaya gini, yang kasihan itu yang nyopir, si uud sama boli...malem2 harusnya enak-enak tidur, eh malah nyetir mobil bawa nyawa orang..wah, ngeri banget kan kalo ngantuk dikit. Tapi alhamdulillah, sopirnya hebat-hebat..semua pulang ke rumah dengan selamat, sehat wal afiat...mungkin itu dulu ceritanya, lain kesempatan lain cerita..tunggu saja cerita jalan-jalan berikutnya...OK!

Februari 01, 2009

RAKER I IMS BEMFTUI 2009

Baru saja IMS 2009 mengadakan rapat kerja (raker) untuk satu tahun kepengurusannya. Raker dimulai dari hari kamis, 29 januari 2009, jam 8 pagi. Rencananya raker dibuat dua hari, kamis dan jum’at. Hari kamis mulai jam 8 pagi hingga jam 6 sore sedangkan hari jum’at mulai jam 8 pagi hingga jam 8 malam. Namun, rencana hanyalah rencana, waktu yang diplot tidak cukup untuk menyelesaikan seluruh agenda raker mulai dari presentasi proker tiap bidang beserta tanya jawabnya hingga plot waktu tiap proker. Hari jum’at saja yang rencananya selesai jam 8 malam justru selesai jam 1 pagi hari sabtunya. Dahsyat bukan? Semua yang terjadi tidak terduga sebelumnya. Bahkan itu belum selesai secara keseluruhan. Hari minggu pukul 9 pagi raker harus dilanjutkan kembali karena masih ada agenda yang harus diselesaikan. Alhamdulillah, akhirnya raker selesai jam 4.47 sore harinya. Jadi, jika dijumlahkan 30 jam lebih. Tahun lalu, raker IMS 2008 hanya sekitar 17 jam. Mmhf...hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Padahal, itu belum dengan proker mabim. Mengapa hal itu terjadi? Ya, hal itu terjadi karena dinamika raker yang terlalu kritis dalam membahas suatu hal, sedikit unsur ketidakefektifan yang diakibatkan oleh peserta rapat, serta konsep keuangan yang kurang tepat sehingga menimbulkan pembahasan yang panjang. Itu tidak menjadi masalah karena memang seperti itu yang harus kami hadapi untuk mengembagkan diri kami. Tapi memang bukan itu saja sarana untuk mengembankan diri, masih banyak sarana yang lainnya. Yang aku katakan ialah itu adalah salah satu sarana bukan satu-satunya sarana. Raker I ini telah membuat rencana konsolidasi pengurus IMS 2009 batal karena konsol rencananya diadakan pada tanggal 1 februari 2009 bertempat di Kebun Raya Bogor. Seharusnya, itu menjadi sesuat yang menyenangkan. Akan tetapi, justru berubah 180 derajat karena harus berkutat dengan proker-proker untuk menyelesaikan raker.

Raker I IMS BEMFTUI 2009 membahas mengenai proker-proker yang akan dijalankan selama satu tahun kepengurusan IMS periode 2009. Proker-proker itu merupakan bentuk pengejewantahan pelayanan IMS untuk memenuhi kebutuhan warga. Dalam pembuatan proker, terlebih dahulu dilakukan polling untuk mengetahui apa saja kebutuhan warga Departemen Teknik Sipil karena fungsi IMS disini adalah sebagai pelayanan dan pembinaan (2 fungsi lembaga). Yang berbeda adalah bahwa raker I ini hanya untuk membahas proker non-mabim (proker yang dibuat untuk pembinaan selain fase 1). Sedangkan, untuk proker mabim akan dibahas pada raker II IMS BEMFTUI 2009, pertengahan 2009 nanti. Jumlah proker yang dibuat pun sedikit lebih banyak dari tahun lalu, 2008. Namun, yang perlu diingat bahwa banyaknya proker bukanlah suatu parameter keberhasilan suatu kepengurusan. Tetapi parameter keberhasilan suatu kepengurusan ialah lebih kepada bagaimana kepengurusan tersebut bisa bermanfaat bagi warganya atau dengan kata lain warga merasakan suatu manfaat dengan keberadaan kepengurusan tersebut. Bukan malah menyusahkan warganya dengan pelbagai permasalahan. Semoga saja, proker yang telah direncanakan di awal, raker, bisa terlaksana secara menyeluruh tanpa terkecuali dan bisa mendapatkan esensi dari proker tersebut. Karena percuma saja jika proker hanya sekedar terlaksana. Di pertengahan kepengurusan, akan ada laporan pertanggungjawaban triwulan. Disitu akan terlihat bagaimana kinerja IMS dari awal hingga LPJ triwulan. Apakah baik, cukup atau bahkan buruk? Tentunya kita tidak mengharapkan bahwa kinerja IMS 2009 buruk. Ya, minimal cukup lah. Untuk itu, dalam menjalankan roda kepengurusannya, sang ketua tidak hanya berjalan sendirian, karena itu tidak mungkin dan IMS memang bukan hanya milik ketuanya saja melainkan milik seluruh warga DTS. Ketua harus dibantuk oleh BPH (Badan Pengurus Harian) nya. Dan BPH juga tidak bisa berjalan dengan baik tanpa bantuan BP (Badan Pengurus). Oleh karena itu, sebenarnya seluruh elemen penggerak IMS 2009 harus bergerak bersama untuk mencapai tujuannya. Tujuan IMS 2009 atau biasa disebut sebagi visi ialah terwujudnya IMS yang peduli dan bersahabat. Visi itu terbagi dalam tiga misi. Misi itu dijabarkan menjadi job description tiap bidang. Dari jobdesc akan dibagi dua menjadi tugas dan proker. Bentuk proker ada dua yaitu proyek dan non-proyek. Ya, jadi seluruh elemen IMS 2009 harus bekerjasama, bahu-membahu, saling mengingatkan satu sama lain, demi tercapainya visi IMS 2009 : Peduli dan Bersahabat.

Januari 18, 2009

Taman Buah Mekarsari : UUD (Ujung-Ujungnya Duit)

Minggu, 18 januari 2009, jadwal utama hari ini adalah survey lokasi outbond di Taman Buah Mekarsari untuk konsolidasi pengurus IMS 2009. Sebenarnya hari ini harus ikut acara golden ways mario teguh. Akan tetapi, dengan berbagai pertimbangan maka diputuskan untuk ikut survey. Selain yang ikut hanya berempat(denganku), harus ada sedikit diskusi untuk menentukan tempat yang cocok untuk konsolidasi serta untuk membahas tentang Pelatihan Organisasi yang akan dilaksanakan besok senin. Rencana berangkat survey pukul 10. Namun, pukul 10 aku juga harus rapat persiapan FAS (Festival Anak Shaleh) Beastudi Etos. Akhirnya aku minta ijin untuk terlambat selama 30 menit. Jika tidak ijin bisa-bisa kena denda(seperti biasanya saat rapat BPH IMS'09). Akhirnya kami berangkat pukul 11 kurang dikit. kami hanya berempat, aku, dimas(sekum), laras(wasekum), dan reski(kabid iptek). Perjalanan ditempuh kurang lebih selama 1 jam. Data ini akan kami gunakan jika memang nanti kami akan konsolidari di Taman Buah Mekarsari. Perjalan tidak terlalu terkendala dengan kemacetan, alhamdulillah.

Saat memasuki pintu gerbang TBM terpampang dengan gagahnya harga tiket masuk per orang sebesar 12000. Kami mengira harga tiket ini sudah termasuk parkir mobil. Tapi ternyata harus bayar lagi sebersar 10000. Sampe-sampe, disitu juga terlihat membawa sepeda akan dikenakan biaya 1500. Memasuki parkiran, si dimas segera mencari tempat parkir yang teduh. Akhirnya dapat juga. Kami ingin mencari tempat outbond. Kami bertanya kepada satpam, "pak kalo tempat outbond dimana?" jawabnya, "oh, disana, jauh, naik kereta ja, 10000 ribu per orang." Gubrak..lagi2 uang...heran deh. Akhirnya kami memutuskan untuk jalan kaki saja. Ternyata memang jauh, kurang lebih sekitar 45 menit untuk mencapai tempat outbondnya. Kami sempat hendak memotong jalan melewati danau. tapi ternyata, untuk melewatinya harus naik perahu..dan tahukah kawan-kawan berapa ongkosnya, ya tidak lain dan tidak bukan adalah 10rb. ya, lagi lagi 10rb. entah kenpa aku juga tak mengerti. tanya saja pada rumput yang bergoyang. hehehehe...sampai ditempat outbond (taman kelapa) kami segera mencari tempat informasi. Informasi yang kami cari adalah apa saja paket outbondnya dan berapa harganya. setelah kami dapatkan ternyata memang tidak semuanya menarik untuk dijadikan tempat outbond. Akhirnya kami harus beristirahat sejenak untuk menghirup udara segar di dekat danau. Sebernarnya perut kami lapar, tapi kami memutuskan untuk tidak membeli makan di situ karena khawatir harganya melangit. Dengan sisa-sisa tenaga kami meninggalkan taman kelapa menyusuri jalan-jalan beraspal melewati taman durian, taman jambu bol, taman rambutan. Yang menggiurkan adalah rambutan yang berbuah banyak sekali. INgin kami memetiknya tapi tidak boleh sama yang jaga. Ya iyalah masa ya iya dong...kami disuruh untuk mencari didpan aja alias harus membeli. Kan ujung-ujungnya duit lagi. Karena kami tidak ingin kehilangan 10rb untuk naik kereta maka kami harus jalan selama 45 menit lagi. Yang kasihan adalah temen2 ku, mereka merasa kaki mereka hendak lepas. wah bahaya kan. Akhirnya sampai juga di tempat awal. Sebelum pulang kami membeli souvenir dulu berupa stiker, hehehe..ko oleh2nya cuma stiker..Ketika hendak meninggalkan parkiran kami harus membayar lagi ke petugas parkir..tapi entah sehrusnya bayar atau tidak aku tidak tahu..mungkin karena temanku terbiasa membayar parkir maka saat ia meninggalkan tempat parkir dia membayar parkit kepada ptugas. ya, tak taulah...

Ya, begitulah pengalaman kami selama survey di Taman Buah Mekarsari..Slogan kami, UUD alias Ujung-Ujungnya Duit...hehehe, tapi lumayan lah buat pengalaman...

Januari 17, 2009

Allah Maha Penyayang : Hikmah dibalik penipuan

Hari ini, setelah menghadiri seminar yang diadakan oleh Cisco. Aku bergegas pergi untuk membeli barang yang kubutuhkan. Tidak terlalu jauh untuk mencapai tempat yang kutuju. Namun, apa yang akan kualami hari itu tidak kuduga sama sekali. Belum sempat aku membeli barang yang kubutuhkan, Aku tertipu oleh penjual yang berkedok melelang barang mahal. Bilangnya barang itu adalah barang dari Pelabuhan yang diselundupkan. Awalnya aku hanya ingin melihat saja tetapi orang-orang disekitarku mengajakku untuk ikut membeli. Mereka agak sedikit memaksa. Aku mulai curiga, memang dari awal aku sudah curiga bahwa itu semua penipuan. Akan tetapi aku merasa ada yang aneh, aku sadar total apa yang aku lakukan, tetapi dengan mudahnya aku menuruti kata-kata mereka. kalo boleh negatif thingking sih, aku telah terkena hipnotis. yaa,yang bisa bikin orang lupa diri. dengan mudahnya aku mengeluarkan uang untuk membeli sebuah jam tangan palsu seharga 150 ribu. padahal setelah aku cek, harga nya cuma puluhan ribu saja. Memang agak menggiurkan juga. Penjual menawarkan jika aku membeli jam tersebut maka aku akan mendapat potongan 50% handphone N95 8GB. tapi aku masih tidak mengerti, eh, orang-orang yang menjadi komplotannya terus memaksaku. akhirnya aku beli juga barang murahan itu. hufh, astaghfirullah al adziim...

Setelah ku renungi, aku memang harus berbahagia, betapa tidak, apa yang kualami itu merupakan tanda bahwa Allah itu sayang aku. Dia mengingatkan ku bahwa aku harus lebih sering berbagi dengan saudara-saudaraku yang membutuhkan. Jangan menjadi orang yang egois. Harus sering bershadaqoh, beramal, tidak pelit, dan apapun bentuknya. Yang pasti jangan kikir dengan harta yang aku miliki karena sesungguhnya semua harta yang ku miliki itu milik-Nya dan akan kembali kepada-Nya. Aku yakin jika aku mengikhlaskan harta/rezeki ku aku akan mendapatkan harta/rezeki yang lebih besar lagi. Untuk itu kawan, sesama saudara seiman, aku ingin mengingatkan kalian semua, perbanyaklah bershadaqoh karena sesungguhnya dibalik harta yang kau miliki ada hak-hak saudara-saudara kita yang membutuhkan. Percayalah, Allah Maha Pemberi Rezeki...
Wallahu'alam bishawab...

Januari 15, 2009

Amanah = berat

Amanah, sesuatu yang amat berat untuk dipertanggungjawabkan. sungguh, ini bukan suatu kebohongan. Apalagi menjadi seorang ketua suatu organisasi. Proses demi proses semakin menguji ketahanan seseorang yang memegang amanah. Akan tetapi, disitulah diri kita dinilai. Apakah kita menjadi seseorang yang senantiasa memegang amanah atau tidak. Sungguh, itu memang hidup adalah sebuah pilihan. Kita bebas memilih apapun yang ada disekitar kita. Begitu pula dengan amanah. Kebebasan kita dalam memilih sesuatu juga harus disertai dengan pertanggungjawaban. Jangan sampai hanya karena gengsi kita mengambil sebuah amanah. Itu bukan tindakan yang baik. Gengsi hanya akan membawa banyak mudharat. Yang justru akan merugikan kita sendiri. Bisa-bisa karena amanah kita tidak jadi masuk surga-Nya. Oleh karena itu, kawan, janganlah main-main dengan yang namanya 'amanah'. Itu bukan suatu 'games' tetapi lebih kepada sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan dan tentunya akan menambah nilai diri kita jika kita bertanggungjawab penuh.

AMANAH

Kau tak dapat dilihat
Kau tak dapat diraba
Kau tak dapat dicium
Sungguh ku tak mengerti...

Amanah...
Sungguh berat maknanya
Malaikat pun menolak untuk mengembannya
Namun...
Hanya satu yang berani mengembannya, yaitu manusia

Amanah...
Sungguh bukan suatu yang mudah
Sungguh bukan suatu yang enak
Sungguh bukan suatu yang kecil
Sungguh bukan suatu yang ringan
Sungguh bukan suatu yang patut untuk dibanggakan
Sungguh bukan suatu yang patut untuk dicari

Amanah...
Innalillaahi wainna ilaihi raaji'uuna

Amanah...
Suatu yang akan diminta pertanggungjawabnya
Suatu yang akan dihisab oleh-Nya

Amanah...
Bisa menjadi amal
Bisa menjadi dosa

Januari 06, 2009

Sertiam (Serah Terima Amanah)

Alhamdulillah, 5 januari 2009, Sertiam ROSIL (Rohani Islam Sipil dan Lingkungan) 2008 telah dilaksanakan. ini pertanda bergantinya sebuah kepengurusan. sertiam berjalan dengan lancar meski sempat ditunda kurang lebih 20 menit karena ada suatu hal.

Meskipun sertiam telah dilaksanakan, bukan berarti kepengurusan sebelumnya 'lepas tangan'. Justru dibalik itu ada amanah yang hampir sama beratnya seperti ketika menjabat. yaitu, bahwa kita harus membimbing dan mengawasi adik-adik kita untuk meneruskan perjuangan kita. Jangan sampai kita melepas mereka begitu saja karena itu bukan tindakan seorang pemimpin yang baik. Jika bukan kita yang membimbing dan mengawasi siapa lagi? Disitulah point penting dari sertiam. Perlu ada continuitas, yang telah berakhir jabatannya hendaknya membimbim mereka yang baru menerima jabatan. Jika setiap kepengurusan tidak mau tahu untuk membina adik-adiknya, maka tujuan dari organisasi itu tidak akan tercapai sampai kapanpun sehebat apapun pengurusnya.

Salah satu bentuk kepedulian alumni sebuah organisasi ialah membina, minimal itu. Saat ada kegiatan, alumni bisa memberikan masukan dan mengarahkan. Supaya kegiatannya bisa dilaksanakan secara maksimal. Biasanya acara-acaranya juga tidak jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Oleh karena itu, sangat membantu sekali jika alumni ikut memberikan pengarahan sehingga kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi.

Di SMA ku dulu ada organisasi yang senantiasa melibatkan alumninya. Alumni nya senantiasa membantu mengarahkan dalam menjalankan roda kepengurusan. Alhasil, kegiatannya selalu terencana rapi, pelaksanaanya baik, dan seluruh anggota merasakan manfaat dari kegiatan itu. Subhanallah..Itulah pentingnya keterlibatan alumni dalam sebuah organisasi.